Hei, entah kenapa ya, kalo kita lagi jombo itu kok kayaknya masalah banget buat orang - orang di sekitar kita. Padahal kita yang jomblo aja nggak masalah dengan hal itu, tapi kenapa orang - orang sekitar kita itu merasa berkewajiban "membantu" dengan keadaan kita yang lagi jomblo. Oke, mungkin itu karena mereka concern sama kita, mereka care sama kita, tapi kalau level care mereka sudah tahap mengganggu, bagaimana?ga enak juga 'kan?
Itu
yang sekarang sedang saya alami, saya memang jomblo (tapi ini bukan
lagi promosi lho yaa :p), udah hampir setahun deh kayaknya. Tapi saya
enjoy kok, beneran. Saya nggak merasa uring - uringan karena melihat
teman - teman saya yang lain punya pasangan, dan saya merasa hidup saya
lebih tenang karena saya nggak harus ribet melakukan "kewajiban"
selayaknya orang pacaran, you know what I mean laah, keuangan saya juga bisa lebih hemat (haha tahu sendiri 'kan kalau orang pacaran pasti harus punya budget lebih buat pulsa, kencan, hadiah etc.), dan yang paling penting saya jadi punya lebih banyak me time sekarang.
Tapi
ternyata pemikiran saya itu nggak sama dengan teman - teman saya,
mereka menganggap yang belum punya pasangan ya harus punya, dan mungkin
mereka merasa harus mencarikannya. Hal itulah yang membuat mereka hobi
banget menjodoh - jodohkan saya dengan kenalan - kenalan mereka. Awalnya
sih saya biasa saja dan memaklumi mereka, saya anggap itu karena mereka
care terhadap saya, paling saya cuma mesem - mesem saja kalau
mereka ledekin gitu. Sampai sekarang ada empat orang cowok yang dijodoh -
jodohin dan katanya suka sama saya, tapi ya itu, baru kata teman -
teman saya, orang yang bersangkutan malah belum terlihat kalau beneran
suka sama saya atau tidak. Kalau memang benar orang yang bersangkutan
suka sama saya sih, oke saja, saya merasa tersanjung malah karena
ternyata banyak yang nge-fans sama saya (hoho jadi berasa seleb), tapi
kalau yang bersangkutan ternyata enggak dan malah merasa terganggu
dengan jodoh - jodohan itu gimana? (sekali lagi) ga enak juga kan??
Oh
iya, dengan jomblonya saya juga kadang bikin bingung. Bukan apa - apa
ya, saya itu bingung aja, kalau misalkan ada cowok yang saya lihat
gelagatnya suka sama saya, tapi saya nggak suka dia (dalam artian cinta
lho ya), terus dia ngajakin saya jalan sampai berkali - kali. Awalnya
sih saya menolak secara halus ya, tapi lama - lama nggak enak juga dan
akhirnya saya mau dengan ajakannya, karena saya pikir saya 'kan free, sedang tidak ada ikatan dengan siapapun jadi saya bisa dong jalan dengan teman - teman saya? Yang
jadi masalah adalah ketika cowok yang ngajakin saya jalan berpikir
lain, dalam artian dia menganggap bahwa kalau saya menerima ajakan dia,
berarti saya ada respon untuknya dan bisa jadi punya perasaan sama
dengan si cowok itu. Padahal kan maksud saya hanya menerima ajakan
sebagai teman. Kalau sudah begitu 'kan saya jadi nggak enak ya...takut
dikira PHP doang :(
Well, what i want to say is : "love isn't what the mind thinks, but what the heart wants".
Jadi kalau misalkan kita memilih / mencari pasangan, karena kita
terpengaruh teman - teman kita yang sudah punya dan kita belum, padahal
itu karena kita belum menginginkannya berarti itu bukan cinta, tapi
tekanan hehe
Jadi
carilah cinta saat kita benar - benar menginginkannya, bukan karena
orang lain, tapi karena kita sendiri yang menginginkannya.
See you in my next article :)