Selasa, 07 Oktober 2014

Priaku

Hanya perlu 1 hari untuk mengenalnya, untuk tahu semua hal tentangnya dan membuatku tergila - gila pada saat bersamaan. Oke, mungkin bagimu terdengar tidak masuk akal, tapi cobalah berada di posisiku saat ini, dan kau akan tahu bagaimana rasanya. Kau tahu, baru kali ini aku merasa ingin segera kembali menyelami sesuatu (saat aku baru saja menyelesaikannya) demi mencari barangkali ada hal yang terlewat yang membuatku bisa begitu mengaguminya. Ah, tapi sebenarnya aku tidak perlu merasa kesulitan. Tanpa perlu aku mengorek susah payahpun, semua bisa terlihat. Dia bukan jagoan, yang sombong memamerkan kekuatan yang dia punya, tapi saat diperlukan dia akan menghabisi semua, tapi itu hanya untuk mempertahankan harga diri dan kehormatannya. Jadi jika kau tidak ingin mendapat masalah, jangan coba kau pancing amarahnya. Dia juga begitu lembut dan penuh kejutan. Kau tahu kan wanita suka dengan kejutan? apapun, tidak harus sesuatu yang merepotkan, hal - hal kecil yang tidak terpikirkanpun, baginya bisa menjadi kejutan, dan tentunya berakhir dengan tawaku. Tapi bukan hal - hal norak dan lebay yang biasa dilakukan demi terlihat mengesankan, dia begitu natural. Dia begitu tahu bagaimana membuat seseorang merasa begitu istimewa tanpa usaha yang berlebihan. Kau tahu, dia selalu terlihat tenang. Apapun yang dia hadapi dia tidak pernah terlihat panik atau takut, seakan tidak ada hal di dunia ini yang dia takuti. Walaupun misalnya ada sesuatu yang membuatnya cemas, dia berusaha untuk tidak menunjukannya agar aku bisa tenang dan tidak khawatir, ya walaupun saat itu aku juga tahu bahwa dia sedang cemas.

Dia juga konyol. Dia sering sekali melakukan hal - hal konyol di luar pemikiran orang normal, yang kadang tidak akan terlintas di benak orang untuk melakukannya. Tapi aku bukannya mengatakan bahwa dia tidak normal, malah dia luar biasa. Karena kekonyolannya itu justru menjadi caranya tersendiri untuk membuat orang lain merasa bahagia. Kuambil satu contoh agar kau mengerti. Apa yang terlintas di benakmu untuk kau berikan pada kekasihmu yang berulang tahun? makan malam mewah, boneka dan cokelat, liburan bersama untuk membuat momen berdua, atau apa? Kau tahu apa yang dia berikan kepadaku? dia memberiku TTS atau Teka Teki Silang, kau mungkin kaget dengan hadiah yang dia berikan kepadaku. Untuk apa TTS diberikan sebagai hadiah ulang tahun? mungkin juga kau akan bilang "ih, kok ga modal banget sih ngasih kadonya..." Kau tahu, TTS yang dia berikan adalah TTS terspesial dalam hidupku, karena? karena TTSnya sudah terisi semua!! kau lebih kaget? aku juga, dan saat aku tanya mengapa dia memberikan itu padaku, dia bilang, "TTSnya sudah aku isi semua karena aku tidak mau kamu pusing memikirkan jawabannya" aku langsung tertawa mendengar perkataannya.

Ada lagi, apa yang biasa kau bawa saat menjenguk orang sakit? buah - buahan? tidak dengan dia, kau tahu, saat aku sakit dia mengirimiku tukang pijat!! hahaha, sungguh, dia mengirimiku tukang pijat langganan Bundanya, tadinya aku kaget karena tidak merasa memanggil tukang pijat ke rumah. Tapi tuakng pijat itu bilang, "dia" yang menyuruhnya datang untuk memijatku, agar badanku terasa lebih baik. Tukang pijat itu juga bilang bahwa dia akan datang juga nanti. Dan benar, saat berikutnya dia datang, aku senang sekali. 

Walau begitu, bukannya dia tidak pernah membuatku kesal, saat aku sedang kesalpun, dia akan berusaha untuk membuatku kembali normal dengan caranya yang "sungguh tidak penting" itu, tapi anehnya berhasil meredakan kesalku. 

Terkadang memang perhatian justru lebih penting dari sekedar barang - barang yang kau berikan untuk orang yang kau cintai. Tidak perlu pusing memikirkan perhatian yang bagaimana yang harus kau berikan. Justru hal - hal kecil yang sebenarnya ada di depan matalah yang biasanya akan mudah membuat orang yang kita cinta merasa bahagia. Dan kau tahu, semakin aku mengenalnya, semakin banyak hal yang mengejutkanku tentangnya, dan itu membuatku semakin mencintainya. Kau ingin tahu siapa dia? aku tidak akan memberitahukanmu, karena? karena bisa saja setelah kau tahu siapa dia, kau juga ingin memilikinya, walaupun dia pasti tidak akan mau denganmu. Jadi kau cukup mendengarkan kisah ini saja, tentangnya yang membuatku merasa menjadi wanita teristimewa dengan caranya.

Nah, sebaiknya kusudahi saja sekarang, aku harus melihatnya, karena aku sudah merasa rindu padanya, pada dia yang kini telah menjadi pendamping hidupku, dia, priaku.

Kamis, 20 Februari 2014

Berdamai Dengan Hati

Kembali aku terbangun dengan perasaan jengah. Entah sudah kesekian kali aku terbangun dengan mimpi aneh itu. Mimpi yang sama sekali tidak pernah aku inginkan hadir dalam tidurku, mimpi yang ingin kuhindari. Ya, mungkin dulu aku selalu mengharapkannya hadir menghiasi tidurku, tapi sungguh, sekarang aku benar - benar ingin mengenyahkannya. 

Dulu, jauh sebelum aku bersamanya, kisah inipun berawal dari kehadirannya dalam mimpiku. Saat itu sungguh aku tak habis pikir, bagaimana bisa aku bermimpi tentang sesorang yang bahkan tidak aku kenal, tiba- tiba datang menghampiri dan tanpa keraguan merebahkan kepalanya dipangkuanku. Hingga sampai berjalannya waktu, diapun datang di dunia nyataku sebagai orang yang mengaku mencintaiku. Ya, masih sangat jelas ingatan itu, malam saat dia memintaku untuk menjadi kekasihnya. Betapa tidak pedulinya dia tentang segala perbedaan diantara kami, yang menurutku semua itu akan jadi sumber masalah dalam hubungan kami. Betapapun aku katakan padanya bahwa, mungkinkah semua akan baik - baik saja jika menjalin hubungan ini? dan dia dengan mantapnya menjawab bahwa dia yakin semua akan baik - baik saja, tapi tentu saja jika aku mau berusaha juga bersamanya. Dan apa yang aku khawatirkan terjadi juga.

Tiga belas bulan. Ya, ternyata hanya selama itu aku bisa bertahan dengannya. Banyak hal terjadi, dari "masa penggantungan" yang dia lakukan terhadapku, pertengkaran kecil, hingga pertengkaran yang berujung putusnya hubungan kami yang bahkan terjadi seminggu saat hubungan kami mencapai usia satu tahun. Walaupun akhirnya kami kembali bersama dan itu hanya bertahan satu bulan karena setelah itu aku kembali dia putuskan. Ironis memang, dua kali putus dan akulah yang diputuskan olehnya. Walau begitu tetap masih ada kisah indah yang kami ukir bersama.

Aku sungguh bisa menerima keputusannya saat itu, dan aku berpikir, untuk apa mempertahankan hubungan yang sudah tidak nyaman untuk kami berdua. Sampai akhirnya aku mengetahui tentang pengkhiatan yang dia lakukan dibelakangku, hingga aku baru menyadari bahwa dia telah menemukan wanita lain, menjalin hubungan dengan wanita itu bahkan saat dia masih bersamaku. Perasaan nrimo yang tadinya ada, sekarang berubah menjadi rasa sakit dan benci. Terlambat memang mengetahui hal itu, dan aku bisa apa? toh sekarang dia bukan milikku lagi. Tapi tetap saja, perasaan terkhianati itu ada dan sangat menyakitkan. Rasa sakit ini sungguh tidak mudah untuk dihilangkan, bahkan setelah setahun aku berusaha untuk menyembuhkan laraku, sepertinya masih saja menyisakan kebencian dalam hati ini. 

Aku tahu ini tidak baik untukku, ini sangat tidak menyehatkan hatiku, aku tidak akan bisa bebas jika aku masih memendam benci ini. Dan aku memutuskan untuk berdamai dengan hatiku, aku melepaskan semua. Rasa benci, dendam, perasaan terkhianati dan secuil cinta yang dulu masih berbekas, semua aku lepas. Aku ingin hatiku legowo dan bisa memulai lembaran baru dalam kisah hidupku. Tapi entah kenapa, dan aku sungguh tidak habis pikir tentang apa yang terjadi padaku. Bagaimana bisa setelah sekian lama aku mendamaikan hati ini dan melupakan semua, pria itu datang kembali dalam mimpiku. Tidak hanya sekali, entah berapa kali dia datang. 

Dan malam tadi dia kembali datang, dalam mimpiku aku mendengar bahwa dia sedang dirawat di rumah sakit, ibunya memintaku datang karena beliau bilang putranya yang sedang sakit itu sangat ingin bertemu denganku. Walau enggan, toh akhirnya aku datang juga setelah ibunya membujukku berkali - kali. Aku menyusuri lorong rumah sakit mencari ruangan tempat dia dirawat. Sampai akhirnya aku melihat sosok ibu yang aku kenal, saat melihatku dia langsung memintaku untuk menemui putranya dan bilang kalau putranya sangat merindukanku. Setengah bingung aku melangkah memasuki ruangannya, kaget aku melihat pria itu berdiri menyambutku, dan tak kulihat tanda - tanda orang sakit padanya. 
Tersenyum, dia menyambutku sambil berkata "aku kangen kamu". Aku tertegun mendengar ucapannya, bagaimana bisa?
"Bukankah kau sedang sakit, tapi mengapa sepertinya kau sangat sehat?"
"Aku tidak sakit, aku kangen kamu, sangat . . . " ucapnya.
"Kalian membohongiku!!" rutukku.
"Aku hanya ingin bisa bertemu denganmu, aku pikir hanya dengan inilah kamu mau datang menemuiku." jelasnya.
Aku terbangun setelahnya. Bagaimana bisa aku mendapat mimpi seperti itu?
Saat aku sudah berdamai dengan hatiku, saat aku sudah merelakan semua. Tapi . . . benarkah aku sudah melakukannya? rasanya tidak pantas jika aku katakan ini adalah perasaan rindu. 

Aku pernah mendengar sebuah quotes "A dream is a wish your heart makes." Jangan sampai itu terjadi padaku, Tuhan. Aku tidak rela jika hati ini masih merindukan pria yang mengkhianatiku. Dan aku juga sama sekali tidak menginginkan untuk kembali bersamanya. "Mungkin itu hanya mimpi yang menyesatkan, jadi aku tidak perlu mempedulikannya." logikaku berteriak. Ya, pasti begitu . . .
Aku tidak tahu skenario apa yang sedang Tuhan mainkan untukku, aku hanya berharap agar aku tidak perlu kembali ke pelukkan orang yang telah mengkhianatiku. Aku hanya ingin bisa membuka hatiku dan memulai sesuatu yang baru, cinta yang baru, tanpa perlu menyakiti hatiku, tanpa perlu melanggar prinsipku. Ya, aku menginginkan cinta yang bisa berdamai denganku, cinta yang tidak membuatku lelah karena hanya aku saja yang memperjuangkannya. Semoga . . .

Rabu, 12 Februari 2014

The DestinASEAN


Pertama tahu buku ini dari blognya Mas Ariev Rahman. Gue sendiri lupa gimana ceritanya bisa tahu blog Mas Ariev, tapi gue seperti menemukan obat stres baru saat menemukannya, selain tulisannya segar karena sering berhasil membuat gue ketawa sendirian di kantor, juga karena isinya tentang jalan - jalan, which is my new hobby yang bikin gue ketagihan. Oke, nggak usah lama - lama intronya.

Bagian The DestinASEAN yang paling gue suka adalah bagian yang menguak sejarah berbagai tempat yang menjadi latar buku ini. Biasanya cerita tentang sejarah itu gampang banget bikin orang mengantuk, apalagi dulu jaman masih di bangku sekolah, udah pelajaran terakhir, perut udah keroncongan, tapi kalo melihat guru gue yang lagi ngajar dengan semangat '45 jadi nggak tega kalo gue tinggal tidur, dan mungkin karena gue memang suka sejarah kali ya . . .(tapi ini nggak berarti gue hafal semua tahun kejadian dalam sejarah lho hehe). Buku ini menceritakan sejarah dengan cara yang segar dan berbeda. Para penulis mampu membawa gue ikut berimajinasi tentang apa yang sedang gue baca. Banyak kisah yang ternyata baru gue tahu setelah membaca buku ini, yang bahkan nggak ada di buku - buku pelajaran sejarah yang gue punya (kaya punya banyak buku sejarah aja lu!).

Oke next, bagian yang gue kurang suka dari buku ini adalah warna cover buku yang menurut gue kurang kece. Kalo gambarnya sih menurut gue udah oke, karena disitu ada gambar tempat - tempat yang menjadi khas negara masing - masing. Gue juga suka gambar yang ada di cover belakang, orang yang bergaya, berjajar dengan membawa koper atau backpack disamping bus, keren banget rasanya kalo gue ada diantara mereka hehe...Oh iya, ada koreksi juga dikit tentang penulisan prefiks "di-" yang kadang ketuker penulisannya antara kata depan dan imbuhan, itu aja sih paling. Kalo untuk masing - masing penulis gue ada reviewnya juga nih, monggo cekidot :)
  • Roy Saputra (Menemukan Rumah di Makati)
    Gue paling berkesan sama tulisan dia di buku ini. Jujur gue baru pertama baca tulisan dia disini, tapi walaupun gue baru pertama baca, gue langsung suka dengan tulisannya. Roy, dengan gaya nulisnya itu bisa membawa gue untuk merasakan juga perasaan excitednya saat jalan - jalan tengah malam di Makati. Membawa gue untuk bisa merasakan suasana tengah malam yang damai, seakan gue juga ikutan jalan disampingnya diatas trotoar Ayala Center. Andai . . .
  • Ariev Rahman
    Cowok penghibur. Ehm, maksud gue bukan penghibur yang ada di club - club lho ya. Ariev, dengan tulisan khasnya di blog, selalu bisa menghibur gue ditengah kepenatan menghadapi kerjaan di kantor. Tapi tulisan dia yang pertama di buku ini (Mamacation), gue agak kecewa karena entah mengapa tulisan dia nggak berhasil membuat gue ketawa. Mungkin karena gue biasa baca blognya dan bisa ketawa - ketawa sendiri kali ya, jadi gue punya ekspektasi tinggi tentang tulisannya (as you know, Ariev adalah salah satu yang saya tunggu ceritanya dalam buku ini).
    But, saat gue terus membaca lembar demi lembar buku ini, dan ketemu lagi sama tulisan Ariev yang kedua (Fairy Stream), gue merasa kembali menemukan Ariev yang gue kenal di blog. "Cheap gundulmu! Setelah perbuatan tak senonoh yang engkau lakukan dan saya tak sempat nikmati tadi!" Dan seneng banget karena akhirnya dia bisa memenuhi ekspektasi gue, hahaha.
  • Puti Karina
    Cerita yang disertai gambar tentunya akan menjadi nilai plus bagi seorang penulis karena dapat membantu pembaca untuk dapat berimajinasi, apalagi jika gambarnya berupa sketsa yang dibuat sendiri oleh penulis itu (tambahin lagi plusnya, oke sip!). Gue juga suka cara Puti mengisahkan sejarah dengan penulisan paragraf dan narasi yang berbeda dari biasanya.
  • Eka Situmorang
    Kisah petualangannya bikin gue iri. Nggak ada yang lebih membahagiakan selain dari berjodoh dengan orang yang sama - sama punya hobi travelling. Seneng banget kan, bisa jalan - jalan ditemani orang terkasih. Apalagi sebagai cewek, jalan - jalan ditemani suami pastinya bakal asyik banget, soalnya kemana - kemana ada bodyguard yang jagain, terus kalau capek ada yag bantu bawain tas/koper, terus kalau haus bisa minta tolong beliin es cendol Penang, teruuuuus . . . cukup!!
  • Susan Poskitt
    Dongeng yang disuguhkan dalam 7 lembar halaman yang banyak menguak sejarah Laos. Singkat tapi cukup dapat menggambarkan apa yang dulu pernah terjadi di Laos. Walaupun pas di awal gue butuh konsentrasi lebih untuk memahami, mungkin karena efek baru pulang gawe kali yaa, jadi rada lemot deh.
  • Dendi Riandi
    Awal baca udah ketahuan banget nih orang pasti lebay gila, suka banget mikir yang aneh - aneh. Pake ngebayangin jadi sexy dancer segala lagi, ckckckck.
    Dendi adalah penulis pertama dalam buku ini yang berhasil bikin gue ketawa ngakak (sebelum - sebelumya gue cuma mesem cantik). Cara dia nge-jokes oke, cara dia cerita oke, kalau tampang Dendi, oke ga yaaaa?
    Oke lanjut, cerita tentang sejarah yang disajikan tetap dengan gaya khas Dendi, membuat gue nggak merasa ngantuk saat membaca sejarah Kamboja yang kelam, walaupun saat gue baca kisahnya sudah masuk jam tidur gue, tapi rasanya pengen terus melanjutkan sampai kelar.
  • Adis Takdos
    Siaaaal, gue ketipu!! Itu ungkapan yang pertama keluar saat gue kelar baca Shutter Love, dan sadar bahwa "Aku/Gege" adalah sebuah BENDA. Dari awal emang udah curiga sih, kok bisa - bisanya 2 cewek dan 1 cowok jalan bareng bertiga, dimana salah satu ceweknya adalah kekasih sang cowok. Kalau gue sih ogah banget jadi obat nyamuk begitu, dengan begonya gue sempet mikir sampe segitunya. Oke tarik nafas,piuuuh! Satu kata buat Adis, Mengejutkan. Selesai, terima kasih.
  • Marischka Prudence
    Menyingkap sejarah Perang Dunia II saat diving, buat gue itu adalah sesuatu yang langka. Dia juga menyelipkan informasi sekilas mengenai diving which is salah satu kegiatan travelling yang sampe sekarang belum pernah gue lakukan. Cara dia cerita saat penemuan "burung besi", ikut membawa gue untuk berimajinasi seakan gue bisa melihat saksi Perang Dunia II ini, yang sekarang tertidur lelap di dasar laut. Perasaan excited dan seolah menemukan harta karun bak di film - film Holliwood juga ikut gue rasakan saat membaca kisahnya. Dan gue suka banget dengan kata - katanya, destinasi utama di ASEAN adalah perjalanan tanpa paspor (Indonesia). Rasanya negeri kita ini memang nggak ada habisnya sebagai dentinasi jalan - jalan, karena memang banyak tempat yang keren. Aseeeek :D
  • Oryza Irwanto
    Paling suka sama kisah kedua Oryza dalam buku ini. Sampai nunjukin paspor segala gara - gara dikira orang Pinoy sama pengemudi rickshaw. Beneran being local tuh haha.
  • Venus
    Iri banget sama Venus yang bisa pijat - pijat ditengah travelling (katanya paling anti pijaat, tapi....)
    Oh iya, gue menyayangkan kesempatan Venus menyusuri tunnels yang nggak sampai selesai, rasanya gue penasaran banget apa yang ada di ujung tunnels tersebut. Tapi ya, gue nggak bisa maksain juga kan, gue juga bisa ngebayangin sih gimana perasaan dia pas ada di dalam tunnels yang dijadikan tempat perlindungan bangsa Vietnam selama bertahun - tahun demi menghindari pembantaian. Gue yakin aura mistis disana pasti kuat banget (sotoy tingkat dewa).
Baiklah, akhirnya kelar juga gue mereview The DestinASEAN. Bagaimanapun secara keseluruhan gue suka dengan buku ini. Apalagi dalam buku ini informasi yang disampaikan detail di tiap - tiap perjalanan, seperti berapa jarak yang ditempuh, berapa banyak yang musti kita bayar saat menggunakan jasa tour guide, masuk ke suatu tempat bahkan ongkos kendaraan yang digunakan. Dan review ini gue tutup dengan make a wish "hopefully i can travel around ASEAN" aamiiin . . .
Note : itu kalimat yang pertama gue tulis di halaman pertama saat buku pesenan gue ini dateng.
See you :)

Rabu, 15 Januari 2014

Homesick Kumaaat :(

Seperti judulnya, disini saya akan curcol tentang penyakitnya para perantau macam saya. Yup!! HOMESICK. Eh bentar, sebenarnya Homesick bukanlah sebuah penyakit ding, melainkan suatu ekspresi rasa rindu seseorang ketika berada jauh dari lingkungan asal yang membuatnya nyaman. Dan ini merupakan hal wajar dan dialami banyak orang. Entah kenapa ya, dua hari lalu "penyakit" saya ini kumat berat. Tiba - tiba merasa sendiri, inget Ibu saya dan orang rumah lainnya, kangen masakan Ibu saya, kangen suasana rumah, kangeeeen semuanya . . . syaaaaah 
Beneran deh, saya kangen rumah.

Jadi gini ceritanya, saya ini kan biasanya tiap 2 bulan sekali pulang ke rumah di Tegal, terakhir pulang itu kemarin pas Hari Raya Idul Adha bulan Oktober awal. Nah, sekarang ini udah hampir 3 bulan dan saya belum pulang ke rumah. Memang kemarin pas ulang tahun saya itu, Ibu saya sengaja dateng ke Cilegon untuk bertemu dengan putrinya yang manis ini :)
Tapi ya, walaupun saya sudah bertemu Ibu, sudah dibuatkan sarapan sebelum kerja, sudah masak - masak bareng, tapi tetep aja suasananya beda. Dan kemarin rasanya saya kurang memaksimalkan kebersamaan saya dengan Ibu dan Si Bungsu yang ikut serta, karena saya tinggal 2 hari untuk naik Pangrango.
Sebenarnya saya bisa pulang akhir bulan Januari ini, soalnya ada 2 tanggal merah lho ;), tapiii berhubung Februari ini 2 sepupu saya nikahan (hey, lu kapan Reeeez?), jadilah saya pulangnya sekalian nanti pas acara nikahan itu, which is membuat saya masih harus bersabar lebih lama lagi untuk bisa pulang ke rumah . . . #sigh

Saya pernah baca artikel yang membahas tentang Tips Mengatasi Homesick, dan salah satu tips yang disebutkan disitu adalah "Untuk mengatasi homesick, temukan teman senasib". Berbincang dengan orang yang merasakan hal serupa dengan kita, akan membantu meringankan rasa rindu terhadap keluarga, katanya sih begitu. Walaupun nggak banyak membantu sih, tapi lumayan juga daripada dipendam sendiri dan membuat homesick kita makin akut. Contohnya kemarin, waktu curhat ke roommate saya mengenai perasaan kangen rumah ini, dia "ngadem - ngademi" saya biar bisa sabar dan bertahan sampe next month. Dia malah mengajak saya untuk main ke rumahnya, yaah paling nggak kan walaupun bukan rumah saya, paling tidak masih suasana rumah. Tapi saya nggak enak, jadi saya menolak dengan halus. Untung roommate saya itu care dan pengertian, jadi ya, hari itu pas saya berpuasa, terus dia ngajak saya gimana kalau makan di luar sekalian jalan - jalan, that's so mean to me (thanks Linduuut :D)
Alhasil sore itu sepulang kerja kami ikut bus jemputan kantor untuk "turun gunung". Sambil menunggu adzan maghrib, kami (Lindut dan saya pastinya) jalan - jalan di salah satu supermarket dulu karena waktu maghrib saat itu masih 1 jam lagi.

#Belanja kelar bingung mau kemana.

Kamipun lanjut cari tempat makan yang agak jauh, biar pas sampai udah adzan. Akhirnya kami dapat juga tempat yang dimaksud, tapiiiii udah cari yang jauhpun masih belum adzan (masih sekitar 1/2 jam lagi).

#Nunggu lagi sambil liatin koki masak, sambil WA anak - anak minta dikabarin kalau udah ada adzan.

sampai masakan tersaji pun, adzan masih belum terdengar

#Baiklah . . . nunggu lagi (masih harus sabar), nanya lagi "udah adzan belum siih?"

Pukul 18.22 akhirnya dapat kabar dari Nene kalau udah adzan, Alhamdulillaaaah

 Capcay Kuah Seafood (tanpa nasi) langsung tandas :D 

Selesai makan, sholat, lanjut kuliner babak kedua. Soto Sokaraja dan Mendoan menjadi pilihan kami berikutnya, karena masih terlalu kenyang dan dengan dalih ingin tahu saja, akhirnya kami hanya memesan 1 porsi Soto Sokaraja (lagi - lagi tanpa nasi), 4 buah Mendoan dan 2 gelas es teh (yang saya sesali karena sebenarnya saya tidak terlalu haus) untuk kami berdua. Nah, kenapa saya tidak ingin memesan es teh? soalnya di sebelah warung soto ini ada warung Capcin alias Capucino Cincau. Tapi ternyata setelah saya rasa- rasa sepertinya ini bukan cincau deh, tapi cendol. Ini dia penampakannya . . .
 

 

Karena kami tidak mau kemalaman sampe rumah, jalan - jalanpun kami akhiri dengan senyuman lebar & perasaan bahagia karena perut yang lapar ini kenyang sudah hehehe

Rabu, 08 Januari 2014

Desiderium Cordis



Gelap mengalir pekat, pertanda kau datang

Tarian kecil dari percikmu memecah sunyi

Basahi kekeringan hati yang merindu

Gelegar suaramu kian menambah girang hati

Kusambut kau dengan segala hasrat

Enggan rasanya terpisah darimu lagi

Namun kau tak datang, tak tepati janji yang kau ucap!

Kini mendekam diri, nikmati sepi yang kian merajam hati

Jiwa ini kian berontak, retak!!

Entah haruskah tetap kunanti, atau lelah sudah diri ini

Teringat kata yang selalu kau ucap “percayalah, aku selalu datang tiap kau merinduku”

Tapi diri ini mulai meragu, sungguhkah itu?

Atau hanya kata – kata penghibur untuk tenangkan hati yang penuh harap ini?

Entahlah, hanya kau saja yang tahu.


Jumat, 03 Januari 2014

Now I Feel Like Real 22 :D

Masih inget postingan saya yang "Taylor Swift - 22" ?
Seiring dengan bertambahnya usia saya kemarin, which is telat banget saya bahas karena ini udah Januari haha, tapi nggak papa kali ya. . .
Saya ngerasa spesial aja sama lagu itu, it was like she made that song special for me yang sekarang udah 22 tahun (hmmm, padahal baru kemarin saya 17 tahun deh).  

I don't know about you but i'm feeling 22
Everything will be alright if you keep me next to you
You don't know about me but I bet you want to
Everything will be alright if we just keep dancing like we're 22, 22

Yeah, now i feel like real 22!! Dari lirik itu, seolah bilang kalau usia 22 itu adalah usia saat kita benar - benar enerjik untuk melakukan segala hal. Nggak peduli betapa banyak beban yang kita miliki, kita harus tetap enjoy the life we have. Kita boleh memiliki banyak deadlines dalam hidup kita, tapi kita juga harus tetap adil terhadap diri kita. Harus bisa membagi saat mana kita harus giat bekerja atau belajar, atau saat diri kita butuh untuk dimanjakan.

Tadi pagi my roommate bilang, "Lu ngerasa nggak sih, kok kayaknya waktu sekarang berasa sempit ya?, perasaan baru kemarin gw interview bareng lu dan ternyata kita udah bareng selama 3 tahun, terus di kantor juga, barusan masuk tahu - tahu udah jam 12 aja". Memang sih saat kita menikmati waktu yang kita miliki sekarang, waktu akan terasa cepat berlalu. Tapi saat kita sedang berada disaat - saat yang "menyebalkan", kita merasa waktu berjalan lambat. Padahal sebenarnya sama aja kan ya? itu cuma tentang bagaimana kita merasakan waktu, tentang bagaimana kita menggunakan waktu yang kita punya agar terasa menyenangkan tapi juga bermanfaat.

Nah, pertanyaannya adalah seiring dengan usia saya yang udah 22 ini, "Gw udah nglakuin apa ya buat hidup gw dan orang sekitar gw?" Hmm, berat banget ya pertanyaannya. Banyak hal yang terlintas di benak saya tentang achievement apa yang udah dan belum saya raih. Jujur saya masih belum bikin list tentang apa yang mau saya lakukan di usia saya sekarang (dan sepertinya saya harus buat deh). Yang jelas saya ingin lebih produktif bikin tulisan tahun ini, nggak cuma buat tahun ini sih, tapi buat seterusnya. May be sekarang saya cuma bisa bikin coretan - coretan kecil seperti ini, who knows someday saya berhasil rilis novel pertama saya hehe (aamiiin #kenceng).


Saya tahu hidup itu harus direncanakan dan nggak bisa hanya sekedar mengalir seperti air, menurut saya kata - kata itu hanya alibi untuk orang yang nggak punya planning di hidupnya (saya termasuk nggak ya. . . haha). Well, what i want to say is, i'll live my life no matter what. Dan buat waktu yang udah saya lalui, itu semua adalah hal yang sangat berharga untuk saya sekarang dan masa depan. Banyak cerita yang bisa saya jadikan pengalaman dalam hidup saya, menjadi pembelajaran saya untuk masa depan yang lebih baik. Tempat, kejadian, ataupun orang - orang yang pernah lewat dan yang masih bertahan di hidup saya, its make everything more colourful. Saya nggak akan membiarkan di usia saya yang sekarang, hidup saya berjalan dengan flat. Saya yakin Allah bakal ngasih banyak kejutan indah buat saya di tahun ini. Sebisa mungkin saya bakal buat planning hidup saya terealisasi dengan baik. Hambatan, pasti ada tapi saya yakin bisa melewati semuanya. Say Aamin together : aamiiiin :)

Kamis, 02 Januari 2014

Pangrango Is The Second One

Haiiiiii senang sekali bisa muncul lagi :D
Bingung rasanya mau mulai dari mana, mungkin karena sudah lama saya tidak menulis. Desember ini sama sekali belum ada artikel yang saya post deh sepertinya. Kesibukan akhir tahun seperti biasa menjadi kambing hitam, tapi untunglah sekarang saya sudah agak senggang dan bisa menyempatkan diri untuk menulis kembali, menceritakan sepenggal kisah petualangan saya tanggal 25 - 26 Desember kemarin di Gunung Pangrango. Yup!! Akhirnya saya berhasil juga mendakinya bersama teman - teman kantor saya, yang menamakan diri sebagai OTOKOWOK ADVENTURE.

Sungguh banyak pengalaman baru yang saya dapat selama mendaki bersama Otokowok Adventure. Memang biasanya saya bertualang bersama Banten Backpacker(BB), tapi karena kemarin rencana ke Pangrango bersama BB gagal, jadi akhirnya saya melakukan pendakian bersama dengan Otokowok Adventure, yang bisa dibilang kebanyakan dari kami adalah pendaki amatir (termasuk saya hahaha, kan saya baru 2x ini melakukan pendakian). Tapi walaupun begitu saya bersyukur bisa berangkat dan pulang dengan selamat lengkap tanpa ada anggota yang berkurang, Alhamdulillah. . . .

Dibandingkan dengan Papandayan kemarin, Pangrango jauh lebih menantang. Jalur pendakian yang membuat kami harus melewati tanjakan, turunan, terkadang harus melompat dan memanjat, bahkan merangkak dibawah pohon - pohon yang melintang, tidak menghalangi niat kami untuk dapat meraih puncak Pangrango. Dan setelah 13 jam pendakian, sampai juga kami di puncak Gunung Pangrango. Sampai di puncak rasanya ingin sekali membaringkan badan yang lelah ini, as you know aja ya, saya adalah orang ke tiga yang sampai di puncak lho dari sekian banyak orang di rombongan kami hehehe bangga dikit boleh dong :p


"Otokowok Pose" pas semua udah ngumpul di puncak :)

Harusnya kami ber-12, "Mak ijah" disuruh ngambil foto jadi dia ga kebawa deh hohoho, sorry :)
Dan dibelakang kami seharusnya bisa kalian lihat puncak Gunung Gede, tapi saat foto ini diambil kabut sedang menutupi puncak Gede, sehingga tidak bisa terlihat.
 


  

        Dari 12 orang pendaki, memang hanya kami bertiga yang tercantik
"Yes!!We're single ladies that rock Mandalawangi"
Kata Mba Ike sih begitu :D

Foto ini juga diambil saat berada di Lembah Mandalawangi, tempat kami mendirikan tenda untuk istirahat. Foto ini diambil sebelum kami melakukan perjalanan turun.
Seperti biasa perjalanan turun menurut saya jauh lebih ringan daripada saat naik. Walaupun menurut saya lebih excited saat naik sih, dan lebih menantang juga. Saat perjalanan turun kami sempat tersesat, mungkin sekitar 1 jam kami berhenti karena menunggu teman kami yang cek jalur. Tapi untunglah kami bisa kembali ke jalur yang seharusnya. Dan pukul 16.30 kami sudah sampai kembali di pos awal keberangkatan.
Perjalanan pulang lebih banyak kami gunakan untuk tidur di bus. Pukul 2.30 saya sampai di rumah, and you know what, i gotta work too this morning!! It's all because i don't have any leave to use, jadilah saya tetap ngantor pagi itu, but it's all fun.
Saya sungguh menikmati pendakian kedua ini, saya harap masih akan ada pendakian - pendakian selanjutnya. Semoga ini bukan pendakian terakhir saya hehe (you know what, my mom got mad when see my condition after climbing mountain, and she forbid me to climb again).
See you :)

Help! I'm Stuck :(

Pernah ga sih kalian merasa, ingin menuliskan segala apa yang kalian rasakan tapi takut akan menimbulkan kesalahpahaman, ingin meng-covernya kedalam cerita lain tapi berujung stuck
Saya sedang mengalaminya sekarang, ingin rasanya menuliskan segala yang saya rasakan tentang segala hal yang belakangan sedang terjadi dalam hidup saya. Tapi saya terlalu takut, takut akan ada persepsi yang salah mengenai tulisan saya. Bahkan tulisan - tulisan itu kini sudah menjadi draft dan tinggal saya klik "publikasikan" maka tulisan itu akan terbit. Tapi entahlah, di satu sisi saya ingin orang lain tahu tentang perasaan saya, tapi di sisi lain saya takut akan konsekuensi yang akan saya hadapi nantinya. Silakan kalian menjudge saya as a coward, but i don't mind with that, really.

Entah kenapa saya sendiri merasa tidak begitu yakin dengan apa yang saya rasa sekarang, apa karena kemampuan "menetralkan sesuatu" yang saya miliki bekerja dengan cepat sehingga sebelum saya mengungkapkannya pun perasaan itu sudah lenyap. Atau karena saya tahu bahwa apa yang saya harap itu hanya sesuatu yang sulit dijangkau sehingga saya sadar dan tidak ingin memperjuangkannya lagi? Terkadang saya bersyukur karena punya kemampuan seperti itu, jadi ketika saya merasa suka dengan seseorang dan saya tahu saya tidak bisa menjangkaunya, atau bahkan ketika hati saya merasa sakit, saya akan cepat menetralkan semuanya. Tapi kadang hal itu membuat saya menjadi orang yang tidak mudah yakin akan suatu hal.

Allah yang pengasih, saya tidak tahu what next in my life, but one thing, i just wanna start a new wonderful life in this new year. Semoga apa yang sudah terjalin tidak akan terputus dan akan tetap ada sampai kapanpun.
Jika kalian bingung dengan tulisan ini, kalian tidak harus mengerti kok, sungguh. Ini hanya tulisan orang yang sedang bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.