Gelap mengalir pekat,
pertanda kau datang
Tarian kecil dari percikmu memecah sunyi
Basahi kekeringan hati yang merindu
Basahi kekeringan hati yang merindu
Gelegar suaramu kian menambah girang hati
Kusambut kau dengan segala hasrat
Enggan rasanya terpisah darimu lagi
Namun kau tak datang,
tak tepati janji yang kau ucap!
Kini mendekam diri, nikmati sepi
yang kian merajam hati
Jiwa ini kian berontak,
retak!!
Entah haruskah tetap kunanti,
atau lelah sudah diri ini
Teringat
kata yang selalu kau ucap “percayalah, aku selalu datang tiap kau merinduku”
Tapi diri ini mulai meragu,
sungguhkah itu?
Atau hanya
kata – kata penghibur untuk tenangkan hati yang penuh harap ini?
Entahlah, hanya kau saja yang
tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar