Rabu, 08 Januari 2014

Desiderium Cordis



Gelap mengalir pekat, pertanda kau datang

Tarian kecil dari percikmu memecah sunyi

Basahi kekeringan hati yang merindu

Gelegar suaramu kian menambah girang hati

Kusambut kau dengan segala hasrat

Enggan rasanya terpisah darimu lagi

Namun kau tak datang, tak tepati janji yang kau ucap!

Kini mendekam diri, nikmati sepi yang kian merajam hati

Jiwa ini kian berontak, retak!!

Entah haruskah tetap kunanti, atau lelah sudah diri ini

Teringat kata yang selalu kau ucap “percayalah, aku selalu datang tiap kau merinduku”

Tapi diri ini mulai meragu, sungguhkah itu?

Atau hanya kata – kata penghibur untuk tenangkan hati yang penuh harap ini?

Entahlah, hanya kau saja yang tahu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar